مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
---
Kalau ada yang tiba-tiba merasa blog ini terlalu agamis, mungkin kebetulan aja ya, diambil sisi positifnya aja. Sebenarnya semua agama mengajarkan yang baik, Alhamdulillah karena saya beragama Islam, jadi kalau ada pesan baik dari agama yang saya anut, tentu akan saya bagikan. Kita semua tentunya sudah cukup dewasa untuk bisa memilih dan memilah yang baik dan yang buruk untuk diri kita.
Sebenarnya apa yang mau saya share disini, kali ini, semua serba kebetulan.
Kebetulan kemarin sedang ramai gosip tentang beberapa artis yang ditangkap karena terlibat narkoba, hari ini 5 diantaranya dinyatakan bersih, hanya terbawa-bawa karena sedang kumpul-kumpul bersama artis lain yang memakai narkoba.
Kebetulan juga dapat majalah muslim edisi Juni 2012 lalu, gratisan dari salah satu butik pakaian muslim. Cover majalahnya salah satu artis yang dikenal suka berpakaian seksi dan cukup kontroversial.
Jujur memang agak sedikit kaget dan berpikir "Apa ga salah memilih cover majalah, kok artis ini?"
Tapi terus berpikir, ga mungkin memilih artis ini kalau ga ada alasan yang baik, dan ternyata betul, isinya bagus, singkat tapi bisa menarik beberapa kesimpulan untuk bahan renungan. Subhanallah, saya rasa tujuan dari Majalah ini selain untuk hikmah pembacanya adalah juga untuk mengajarkan, Islam itu agama yang baik, yang tidak menilai seseorang dari penampilan luarnya saja, tapi dimulai dari hati.Bahwa setiap orang pasti memiliki sisi baik, dan kita harus belajar berpikiran positif dan terbuka sebelum menilai orang lain. Which i really want to learn.
Didalam majalah itu ada 3 kisah perempuan, 3-3nya sangat menarik untuk dibaca dan diketahui. Salah satunya si artis yang jadi sampul majalah itu sendiri, yang saya kutip hasil interviewnya digambar dibawah ini, mohon maaf tidak bermaksud lebih hanya sekedar share:
Sumber: Majalah HIJABSTAR Edisi Juni-Juli 2012
Kutipan itu membuat saya berpikir, mengingat, memang betul ya, kadang ada saat kita tidak sadar bahwa kita semakin jauh dari Allah, terutama ketika bersama orang-orang yang kita cintai, tapi secara sengaja atau tidak, menjauhkan kita dari Tuhan kita.
Bisa pasangan, bisa teman, bisa lingkungan.
Ada saat-saat yang kalau saya ingat-ingat lagi, saya sadar, "Oh, itu alasan Allah memberikan ini, oh ini alasan Allah melakukan itu", pengalaman yang baik dan yang buruk semua pelajaran berharga untuk saya.
Kembali lagi ke Hadits Rasullah SAW diatas, saya merasa betul, efek dari bergaul dengan orang-orang yang memberi nilai positif bagi diri saya, dan yang memberi nilai negatif untuk saya.
Dulu Ummi (Ibu saya) sering bilang; "Fat, mencari teman itu harus hati2, kamu harus punya prinsip sendiri, jangan gampang terbawa pergaulan. Kalau teman nakal, walaupun kamu ga nakal, tapi bisa jadi kamu di cap orang lain sebagai anak yang nakal juga, walaupun kamu ngga ngapa-ngapain"
Saya ingat dulu jaman SMP/SMA/Kuliah, pergaulan saya macem-macem, bergaul sama orang yang paling bandel paling nakal pun pernah. Tapi selama ada sisi positif yang bisa saya ambil dari orang tersebut, saya tidak terlalu ambil pusing omongan orang.
Dan mungkin orang yang pada saat itu melihat berpikir saya sama nakalnya dengan teman-teman pergaulan saya, padahal saya ya saya, bergaul dengan siapa saja, tapi Alhamdulillah, kalau ditanya apa saya pernah mencoba minum alkohol atau narkoba? Jawaban saya adalah: Tidak pernah.
Tapi orang menuduh kita macam-macam itu hal yang wajar, karena memang manusia itu melihat dari apa yang terlihat oleh mata mereka.
Suami saya juga sama, kalau dipikir lucu, Alhamdulillah merokok/mabuk-mabuk/memakai narkoba pun engga, tapi menemani teman yang merokok sampai melinting ganja sudah pernah. Hahaha…
But that's life, masa muda itu memang mungkin masanya kita mencoba-coba, tapi bukan berarti mereka yang dulunya nakal tidak bisa berubah menjadi lebih baik. Bisa jadi mereka yang dulu kita tuduh tidak baik sebenarnya sudah lebih baik dari kita. We never know, people change.
That is why saya mencoba untuk tidak men-judge siapapun disini, cuma hikmah yang saya ambil dari dua "kebetulan" itu adalah Manusia itu berubah, dan Maha Bijaksana Allah memberi kita banyak waktu untuk belajar dari kesalahan kita, dan memperbaikinya. Tapi hanya kita yang benar-benar mau berubah dan meminta-lah yang akan diberi petunjuk ke jalan yang benar.
"Aku jauh ENGKAU Jauh, Aku dekat, ENGKAU dekat"
Setiap manusia harus punya prinsip hidup yang kuat akan Tuhan-nya. Yakin bahwa Allah tidak akan selamanya memberi cobaan yang buruk untuk umatnya.
Kalau kita tahu jalan kita belum sempurna, dekatkan diri kita dengan Allah, minta petunjuk dan pertolongan HANYA kepada-NYA.
Bergaul dengan orang-orang yang mengingatkan kita akan hal yang baik. Jangan menunggu keajaiban datang dan tiba-tiba semua akan mudah, karena hidup itu memang tidak selalu mudah. Tapi kita harus terus maju.
Kalau kita tahu jalan kita belum sempurna, dekatkan diri kita dengan Allah, minta petunjuk dan pertolongan HANYA kepada-NYA.
Bergaul dengan orang-orang yang mengingatkan kita akan hal yang baik. Jangan menunggu keajaiban datang dan tiba-tiba semua akan mudah, karena hidup itu memang tidak selalu mudah. Tapi kita harus terus maju.
sumber: quoted diary.me
Orang boleh saja memberi nasihat dan berbicara ini-itu, tapi semua kembali lagi ke individu itu tersebut. Apa dia siap untuk berubah?
Masa muda memang masanya coba-coba, tapi apakah usia kita masih cocok untuk coba-coba?
Setiap langkah kedepan seharusnya bisa lebih baik dari apa yang sudah dibelakang kita, bukan?
Masa muda memang masanya coba-coba, tapi apakah usia kita masih cocok untuk coba-coba?
Setiap langkah kedepan seharusnya bisa lebih baik dari apa yang sudah dibelakang kita, bukan?
Berhenti menjadi jiwa yang lemah yang menganggap perubahan itu berat dan menyakitkan, malu kepada orang lain yang hidupnya lebih berat daripada kita, malu kepada Allah, begitu banyak kesempatan yang diberikan, begitu banyak yang kita sia-siakan hanya karena takut.
Padahal seharusnya kita hanya takut kehilangan Allah SWT.
---
For all of you, choose your friends wisely, respect yourself and respect your GOD is number ONE, if you should be with someone, make sure it brings out the best in you, and it brings out the best in him or her, too.
Amiin.