Sabtu, 25 Februari 2012

LOVE TRIANGLE

Jadiiii, katanya dalam menjalin hubungan itu ada beberapa godaan yang terberat, antara lain:

1. Mantan kekasih kembali datang

2. Ditaksir atasan

3. Dijodohkan orang tua

4. Rekan kerja yang menggoda


Dan yang paling terakhir adalah…


5. TERPIKAT SAHABAT KEKASIH


Have u ever watched “Something Borrowed” ? Di film tsb, Rachel, accidentally fall for her best friend fiancĂ©.

Alkisahhhhh, Rachel mempunyai sahabat sejak kecil bernama Darcy, perempuan yang sangat bertolak belakang dengan Rachel. Darcy diibaratkan sebagai perempuan yang cantik, berambut “blonde”, dan selalu berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, termasuk DEX. Teman kuliah Rachel.


Something Borrowed menceritakan bahwa terkadang garis diantara true or false can be very thin. Bahwa terkadang keadaan dan perasaan bisa membawa kita kedalam suatu hubungan yang sebenarnya salah disaat semua perasaan tersebut terasa sangat benar. Awww…


(Rachel) He make u the person u want to be, instead of the person u are, and that, the idea of life without him is, no tonly unbearable, it’s unimaginable.


(Dex) How come you never told me how you felt?


(Dex) Have you ever gone down a road, far down and wondered, maybe it wasn’t what you want?


All that lines, cuts like a knife to me... hehehe...


TAKE IT OR LEAVE IT??


Terkadang ketika sahabat kita memiliki pasangan, dia berharap kita bisa bersahabat dengan pasangannya tersebut. Dan terkadang, ketika kita semakin dekat dengan pacar sahabat, kita melihat kebaikannya, tanpa disengaja kita bisa jatuh hati pada pacar sahabat. Apalagi yang namanya “cinta” datangnya ga bisa diduga, and there’s nothing we can do to avoid.


(Darcy) You are my bestfriend is the understatement of the century.

You're the sister I never had. You're sometimes the mother I often need.

The reason why I can stumble so furiously into adventures,
because she's always there, She is always, always there.


Ouch!!


Ada beberapa cara untuk mempertimbangkan apa yang harus kita lakukan secara bertahap:


1. Pertama, kita harus menyadari bahwa merupakan hal yang normal ketika kita banyak menghabiskan waktu dengan seorang pria, terutama yang “tidak bisa kita miliki”, potensi untuk menyukai pria ini akan menjadi semakin tinggi. Cobalah untuk berpikir secara tenang, apakah kita benar-benar menyukai pria ini, atau sebenarnya ini terjadi hanya karena kita kesepian dan ingin memiliki pasangan seperti sahabat kita? Coba bayangkan apakah kamu masih akan tertarik apabila pria ini tidak terikat dengan pasangan kita, atau apabila kita juga sudah memiliki pasangan?

2. Mungkin kita tidak akan menjadi sahabat kalau kita tidak memiliki beberapa kesamaan selera, sehingga kita terkadang juga secara otomatis menyukai tipe pria yang sama. Apalagi jika sahabat kita terus menceritakan betapa baiknya pasangannya, dan kita juga melihat sendiri bagaimana baik pacar sahabat tersebut. Namun ingat, walaupun kita memiliki kesamaan tipe lelaki, bukan berarti kita harus menyukai lelaki yang sama. Daripada fokus melihat pacar sahabat, cobalah untuk mencari pria lain dengan kualitas dan karakter yang serupa.

3. Coba ingat-ingat kembali apakah hubungan kita dengan sahabat sebenarnya selalu memiliki kompetisi? Didalam hati selalu merasa bersaing dalam beberapa hal. Jika iya, mungkin kita harus memikirkan kembali motif kita menyukai pacar sahabat ini, apakah ini hanya untuk merasa “menang” dalam kompetisi. Karena jika iya, keadaan seperti ini dapat menimbulkan hasil yang menyakitkan.

4. Pertimbangkan pilihan secara baik, mengungkapkan perasaan kita ke sahabat tidak akan membuat segalanya lebih baik. Dan jika kita berpikir untuk melanjutkan perasaan kita, kita harus bersiap kehilangan persahabatan kita. Bayangkan apakah kita sanggup menjalani hidup tanpa sahabat? Bayangkan diri kita putus dari pasangan kita dan tidak memiliki teman. Dalam hal ini tidak ada yang kalah maupun menang.

5. Cobalah habiskan waktu tanpa keduanya, dan habiskan waktu bersama orang lain dimana kita mungkin bisa menemukan pria lain yang “available” yang bisa membuat kita tertarik.

6. Jika kita memang benar-benar mencintai pacar sahabat, dan pacar sahabat kitapun memiliki perasaan yang sama, setidaknya pastikan keduanya sudah memutuskan hubungan. Sehingga ketika sahabat kita mengetahui, dan mungkin tetap tidak akan menyukai apa yang terjadi, setidaknya kita masih menghargai persahabatan kita dengan tidak berselingkuh dengan pria tersebut ketika masih menjadi pacar sahabat. Kalau hal itu terjadi, hanya waktu yang bisa menyembuhkan perasaan tersakiti sahabat dan kemungkinan persahabatan kita tidak bisa seperti dulu lagi.

7. Pastikan jika pria tersebut memang layak untuk dicintai dengan mempertaruhkan persahabatan kita, sehingga kita tidak akan menyesal kemudian ketika ternyata pria tersebut sebenarnya hanya pria brengsek yang hanya ingin mendapatkan keduanya kemudian meninggalkan kita dengan persahabatan yang sudah hancur.


Always prepare yourself with the worst result. Lagipula, cinta tidak pernah salah. Hanya keadaan yang kurang memihak. In the end, kita hanya harus memilih yang terbaik untuk diri kita. Take it, or leave it?


Just like Natasha Beddingfielnd said “Everybody hurts a little too much, everybody hurts but it’s never enough, it’s wonderful to fall, it’s time to risk it all, even if it’s hurts a little too much”



:*

Tidak ada komentar: